MAKALAH
MANFAAT ADMINISTRASI
PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN SEKOLAH
Diserahkan untuk
memenuhi persyaratan mata kuliah
Administrasi Pendidikan
Dosen: Abson Kawangung
M. Th
Oleh: Doni January
NIM: 11-580
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
IKSM SANTOSA ASIH
JAKARTA
2013
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
TUJUAN PENULISAN
BAB II
MANFAAT
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN
SEKOLAH
A.
Pengertian Administrasi Pendidikan……………………………………………………
B.
Tujuan Administrasi Pendidikan………………………………………………………..
C.
Fungsi Administrasi Pendidikan………………………………………………………..
D.
Manfaat Administrasi Pendidikan dalam
Pelayanan Sekolah…………………………..
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sebelum
orang mengerti hakikat administrasi, kebanyakan yang berpendapat bahwa
administrasi hanyalah sebuah program tulis-menulis dan pembukuan keuangan,
padahal hakikat administrasi bukanlah hanya sebagai hal di atas. Secara
teoritis administrasi sangat memiliki peranan yang sangat penting bagi sebuah
lembaga, oleh karena itu kebenaran dan data administrasi menuntut kejujuran dan
kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelola, karena produk administrasi
digunakan untuk memperkuat bukti fisik ditinjau dari aspek hukum. Demikian
halnya dengan administrasi pendidikan, dibutuhkan informasi yang akurat.
Administrasi ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu
baik personal, spiritual, maupun material yang bersangkut paut dengan tujuan
organisasi administrasi pendidikan.
Administrasi
pendidikan seringkali diartikan secara sempit sebagai semata-mata kegiatan
ketatausahaan seperti menyelenggarakan surat menyurat, mengatur dan mencabut
penerimaan, penyimpanan, mendokumentasikan kegiatan dll. Pengertian yang
demikian ini tidak terlalu salah, karena setiap aspek kegiatan administrasi
selalu memerlukan kegiatan yang semacam itu. Hanya saja, yang perlu diingat
bahwa kegiatan administrasi tidak saja kegiatan-kegiatan mencatat dalam
pengertian tata usaha, tetapi administrasi pendidikan lebih luas dari itu yang
mengandung arti institusional, fungsional, dari berbagai suatu proses atau
kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang direncanakan, diorganisasikan
dengan menggunakan strategi dan dilakukan pengawasan.[1]
Mendefenisikan administrasi pendidikan tidak begitu mudah karena menyangkut
pengertian yang luas ditinjau dari berbagai aspek yang melingkupinya.
Administrasi
menyangkut efesiensi dalam pemanfaatan sumber yang ada. Masih lemahnya administrasi
pendidikan kita menunjukkan system pendidikan yang masih belum efesien.
Pengembangan system pendidikan nasional bukan hanya memerlukan konsep
administrasi pendidikan yang mantap, tetapi juga memerlukan pengetahuan dan
pengalaman administrasi pendidikan secara sistematis yang dikembangkan dan
diterapkan dalam situasi yang beraneka ragam. Sejalan dengan itu kebutuhan dan
pembinaan pendidikan yang professional sudah menjadi suatu keharusan.[2]
Mau tidak mau pendidikan telah menjadi suatu industri. Sebagai industry
pengembangan (sumber daya manusia), pendidikan itu harus dikelola secara
professional. Ketiadaan tenaga-tenaga menejer pendidikan professional ini
antara lain yang mengharuskan kita mengadakan terobosan untuk membawa
pendidikan itu sejalan dengan langkah-langkah pendidikan yang semakin cepat.
Disamping itu permasalahan pendidikan kita sangat kompleks yang menyangkut
bukan saja masalah-masalah teknis pendidikan, tetapi juga meliputi
kegiatan-kegiatan perencanaan, pendanaan, dan efesiensi dari system itu
sendiri.
Dalam
masyarakat industry modern, diperlukan suatu administrasi pendidikan yang
berbeda dari zaman dulu. Semakin canggih system pendidikan itu semakin
diperlukan pengelola pendidikan yang professional.[3]
Pendidikan para pemimpin pendidikan dan pelatihan yang professional telah
merupakan suatu keharusan dalam dunia pendidikan modern.
B.
TUJUAN
PENULISAN
Adapun
yang menjadi tujuan penulisan makalah tersebut adalah penulis ingin menyamakan
persepsi dan sinkronisasi administrasi pendidikan disekolah; meningkatkan
kualitas penyelenggara administrasi; menuju tertib administrasi. Selain itu
pengamat penulis mengenai perkembangan dunia pendidikan semakin membutuhkan
suatu administrasi yang membaik, dikarenakan selama ini kita mengalami krisis
administrasi. Diharapkan setelah membaca makalah ini, dapat memandirikan
sekolah melalui pemberian kewenangan lebih besar kepada sekolah, mendorong
pengambilan keputusan secara partisipatif yang melibatkan secara langsung untuk
meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan tanggungjawab sekolah terhadap
pemerintah, masyarakat dll, serta meningkatkan kompetensi yang sehat dalam
peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan.
BAB
II
MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
DALAM PELAYANAN SEKOLAH
A.
PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Kata
Administrasi berarti suatu kegiatan, usaha, membantu, melayani, mengarahkan
semua kegiatan dalam mencapai Tujuan. Kata Ministare sama artinya dengan to
save, to conduct, yang berarti melayani, membantu, mengarahkan. Dan dapat juga
diartikan sebagai mengatur, memelihara, mengarahkan (M Purwanto;2004;1). Selain
itu administrasi juga dapat diartikan sebagai proses pengintegrasian dan
pengarahan segala sesuatu baik secara personal, spiritual, maupun material yang
bersangkut paut dengan tujuan administrasi pendidikan.
Pengertian
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik dan diberi awalan men
menjadi mendidik yaitu kata kerja yang artinya memelihara, memberi latihan
(ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan tingkah
laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan.[4]
Selain
itu istilah pendidikan sebenarnya berasal dari bahasa inggris yaitu education,
to educate mengasuh, mendidik. Dalam dictionari of Education makana education
adalah kumpulan semua proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan
kemampuan-kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku yang bernilai positif di
dalam masyarakat dimana manusia hidup.[5]
Tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Manajemen
pendidikan pada hakikatnya adalah usaha-usaha yang berhubungan aktivitas
pendidikan yang didalamnya terjadi proses mempengaruhi, memotivasi kreativitas
anak didik dengan menggunakan alat-alat pendidikan, metode, media, sarana dan
prasarana, yang diperlukan dalam melaksanakan pendidikan. Salah-satunya
berkaitan dengan para pendidik, yaitu orang-orang yang berprofesi sebagai
penyampai materi pendidikan kepada anak didik.[6]
Menurut
Syaiful Sagala administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam
dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan,
pengembangan, dan pengendalian usaha dan praktek pendidikan. Administrasi
pendidikan maksudnya adalah penyelenggara kegiatan-kegiatan pendidikan dan
pelayanan belajar yang dikelola atau diatur secara sistematis untuk mencapai
tujuan pendidikan.[7]
Selain
itu menurut Dr. Eka Prihatin Administrasi pendidikan sering diartikan sebagai
proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan.[8]
Administrasi
pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari
penataan sumber daya yaitu sumber daya manusia, kurikulum atau sumber belajar
dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan
suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam pencapaian tujuan yang
telah disepakati. Administrasi pendidikan adalah suatu media untuk mencapai
tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efesien. Menurut
Drucker efektif adalah mengerjakan
pekerjaan yang benar atau tepat, sedangkan efesien mengerjakan pekerjaan dengan
benar dan tepat.
Dalam
administrasi ada beberapa unsur yaitu: adanya tujuan yang akan dicapai, adanya
proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan sumber daya, dan adanya kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya
yang ada.
Dalam
konteks administrasi atau manajemen pendidikan Sumber Daya Manusia ada lima hal
yang mendasar yang menjadi bagian terpenting manajemen pendidikan yaitu:
1. Eksistensi manusia sebagai objek manajemen lembaga
pendidikan.
2. Sebagai gejala dan dinamika manajerial dalam lembaga
pendidikan.
3. Stratifikasi atau hirearki jabatan struktural dalam
lembaga pendidikan.
4. Perkembangan lembaga pendidikan yang merupakan anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga lembaga pendidikan sebagai sistem organisasi.
B.
TUJUAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Segala
sesuatu yang dikaji dalam bentuk ilmiah atau pengajaran akan memiliki tujuan
tertentu, demikian halnya dengan administrasi, administrasi juga memiliki
tujuan tertentu. Adapun tujuan administrasi pendidikan adalah untuk memberikan
sistematik kerja dalam pengelolaan pendidikan, sehingga tugas-tugas operasional
kependidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien menuju sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan dengan demikian para pengelola pendidikan
khususnya kepela sekolah dapat menguasai bidangnya.[9]
Menurut
Syaiful sagala tujuan dari administrasi pendidikan itu sendiri adalah
menyediakan dasar konseptual dengan mendefenisikan administrasi dengan
mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan. Penyediaan dasar konseptual
ini untuk membentu pemahaman dan memiliki keterampilan dalam bidang
administrasi pendidikan. Pemahaman dan keterampilan ini perlu dimiliki untuk
menunjang efektifitas dan efesiensi tugasnya sebagai pengambil kebijakan
pendidikan, guru atau pimpinan sekolah, dengan memahami kebutuhan sekolah yang
harus disediakan oleh pemerintah sehingga mencapai kualitas yang baik.[10]
Selain
itu juga tujuannya adalah mengetahui bahwa guru merupakan komponen yang sangat
penting sehingga dapat memberikan sumbangan secara maksimal untuk mencapai
tujuan sekolah. Suatu administrasi atau manajemen dapat bekerja secara efesien
dan tetap hidup jika tujuan organisasi itu dijaga seimbang, pengalaman kerja,
dan hasil kerja studi, dalam bidang sosial filsafat untuk merumuskan
teori-teorinya mengenai kehidupan organisasi.
Menurut
Sergiovani dan Carver (1975) tujuan Administrasi adalah Efektifitas produksi,
Efesiensi, menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja (Diktat Administrasi
Pendidikan Abson Kawangung).
Menurut
Uli Saut P. Nainggolan tujuan administrasi pendidikan adalah:
1. Agar terlaksananya secara tertib pengelolaan program
sekolah yang meliputi kegiatan pengelolaan pada ruang lingkup administrasi
pendidikan pada jenjang sekolah yang bersangkutan.
2. Agar terlaksananya secara tertib pengelolaan program
administrasi sekolah yang efektif, efesien, dan relevan dengan pembagian
wewenang dan tugas-tugas.
3. Adanya pola struktur organisasi yang jelas bagi kepala
sekolah, dekan, guru dll.
4. Terlaksananya belajar mengajar dengan tertib dan lancar
sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah yang bersangkutan, terlaksananya
secara menyeluruh administrasi pendidikan sekolah dan pendidikan dengan tertib
dan lancar sesuai peraturan yang berlaku bagi sekolah yang bersangkutan.[11]
C.
FUNGSI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Fungsi
dari suatu organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungannya menentukan
struktur kerjanya atas dasar kebutuhan dalam mencapai tujuan. Fungsi
administrasi sebagai suatu sifat yang nyata dari pendidikan muncul dari
kebutuhan untuk membina pertumbuhan sekolah dan perkembangan manajemennya.
Kegiatan administrasi dalam mencapai tujuan melalui penerapan fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dll, dengan menggunakan
dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia adalah penting dalam penyelenggaraan
pendidika. Jadi fungsi administrasi dilihat dari konsep dan teori administrasi,
maka dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan itu pada prinsipnya dimulai dari
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi, dll. Terhadap semua
program kerja yang memerlukan pengaturan yang baik dan profesional untuk
mengeliminasi pemborosan dan memaksimalkan tingkat pencapaian.
A. FUNGSI
PERENCANAAN
Perencanaan
meliputi apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, dan berapa lama, dan
berapa orang yang diperlukan. Perencanaan pendidikan adalah awal dari
proses-proses rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas
kepercayaan bahawa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan.
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
ditentukan (Gaffar 1987). Menurut jangka waktunya perencanaan dibagi menjadi 3
bagian yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Dalam perencanaan diperlukan kerjasama yang baik. Untuk membangun kerja sama
yang baik dan membuat perencanaan pendidikan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat
, maka diperlukan personal perencanaa yang berpengalaman dan berpengetahuan
dalam bidang perencanaan pendidikan agar dapat menentukan dengan tepat apa yang
harus dikerjakan.
B. FUNGSI
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian
diartikan sebagai kegiatan membagi tugas pada orang yang terlibat dalam kerja
sama pendidikan. Karena tugas-tugas ini banyak dan tidak dapat diselesaikan
oleh satu orang saja, maka tugas-tugas ini dibagi-bagi untuk dikerjakan
masing-masing organisasi. Kegiatan pengorganisasian adalah untuk menentukan
siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian. Salah satu
prinsipnya adalah terbaginya semua tugas dalam berbagai unsur organisasi secara
profesional. Dengan kata lain pengorganisasian yang efektif adalah membagi dan
menstrukturkan tugas kedalam sub komponen organisasi.
C. FUNGSI
PENGGERAKAN
Menggerakan
menurut Terry (1977) berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan
tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan
oleh pemimpin. Oleh karena itu kepemimpinan kepala daerah dan kepala sekolah
mempunyai peran yang sangat penting menggerakan personil melaksanakan program
kerja.
D. FUNGSI
PENGARAHAN
Pengarahan
(directing) dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur
yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan
terjadinya pemborosan. Kegiatan directing antara lain memberikan dan
menjelaskan perintah, memberikan petunjuk melaksanakan suatu kegiatan,
memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampilan agar lebih
efektif dalam melaksanakan berbagai
kegiatan organisasi, memberikan kesempatan untuk menyumbangkan tenaga dan
pikiran untuk memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreatifitas
masing-masing, memberi koreksi agar setiap personil melakukan tugasnya secara
efektif dan efesien.
E. FUNGSI
PENGAWASAN
Secara
umum pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikan, membina, dan
pelurusan sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Melalui pengawasan
yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana kebijakan, dan upaya
pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan baik.
Menurt Dr Ary H Gunawan, fungsi administrasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan kegiatan-kegiatan yang strategis
2. Mengusahakan untuk pelaksanaannya secara sungguh-sungguh
dengan cara yang terarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan disertai
dengan pembinaan demi peningkatan pendidikan.
3. Memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia secara efektif
dan efesien dalam kegiatan belajar-mengajar.[12]
Fungsi manajemen sebagai suatu karakteristik
dari pendidikan muncul dari kebutuhan untuk memberikan arah pada perkembangan,
baik secara kualitatif dan kuantitatif dalam operasional sekolah. Kerumitan
yang meningkat karena luas dan banyaknya program telah mendorong usaha untuk
memenuhi dan mempraktikan prosedur administrasi dengan sistematis.[13]
D. MANFAAT
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN SEKOLAH
Dalam
kaitan administrasi pendidikan akan terlihat dalam pelayanan atau hal-hal yang
menyangkut sekolah. Sebagai contohnya adalah dalam hal data pendidikan. Data
pendidikan disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat
relative dan ada yang bersifat berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan
data dari waktu ke waktu perlu dilakukan pencatatan teratur dan berkelanjutan
menggunakan system yang baku dalam sebuah sistem. Agar pencatatan data lebih
akurat dan benar, maka diharapkan tenaga administrasi terampil dan mengetahui
apa yang menjadi tugasnya.
Administrasi
pendidikan sangat penting karena bukan saja pendidikan itu merupakan kebutuhan
manusia, bahkan merupakan salah satu dinamisator pembangunan pendidikan.
Administrasi pendidikan tidak lain mengusahakan timbulnya kondisi bagi
timbulnya kepribadian anak dalam pendidikan (Dr Makagianjar). Dalam teori
administrasi tidak mungkin mencapai kualitas kerja yang tinggi tanpa adanya
supervise yang baik, sehingga memerlukan tenaga supervisi yang professional.
Administrasi
dalam pendidikan yang tertib dan teratur sangat diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan guru. Peningkatan
kemampuan tersebut akan berakibat positif yaitu makin meningkatnya efesiensi
mutu perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar
kegiatan ini agar lebih efektif dan efesien perlu informasi yang memadai.
Sistem informasi dalam pendidikan ini menyangkut dua hal yaitu kegiatan
pencatatan data (recording sistem) dan pelaporan (reporting sistem). Dalam
pelayanan sekolah administrasi pendidikan sangat bermanfaat untuk menjadikan
atau menciptakan pelayanan yang maksimal dan berkualitas.
Manajemen
atau administrasi pendidikan juga memiliki manfaat atau kepentingan untuk
mempermudah pelaksanaan kegiatan dan penugasan sesuai dengan keahliannya.
Dengan demikian tujuan akan dicapai secara optimal dan mencapai tujuan
pendidikan dengan baik. Hal ini tidak hanya terjadi pada zaman modern saja,
namun pada zaman PL juga terlihat mengenai penugasan tersebut seperti pada
peristiwa Raja Daud yang menentukan pegawainya ( 2 Samuel 8:15-18), sehingga
pemerintahan Daud dapat berjalan dengan baik.[14]
Selain
itu kita dapat melihat berbagai manfaat Administrasi pendidikan dalam berbagai
bidang, diantaranya adalah:
A. Bidang Pengajaran
1. Memudahkan untuk mengetahui tujuan sekolah khususnya
tujuan kurikulum.
2. Memudahkan untuk mengetahui jadwal atau kalender sekolah
selama setahun.
3. Memudahkan untuk mengetahui program sekolah selama
setahun.
4. Memudahkan untuk mengetahui tugas dan beban.
5. Memudahkan untuk mengetahui jadwal belajar-mengajar
sekolah persemester.
6. Memudahkan untuk menentukan proses belajar-mengajar.
B. Bidang Kesiswaan
1. Mengatur proses penerimaan siswa baru.
2. Memudahkan untukm menentukan penempatan siswa dalam
kelas.
3. Mengetahui kehadiran dan ketidakhadiran siswa atau guru.
4. Adanya pembinaan keterampilan siswa diluar jam pelajaran.
5. Melatih siswa untuk memiliki gaya hidup disiplin.
6. Memberi jalan keluar bagi siswa yang memiliki persoalan.
C. Bidang Personalia
1. Memudahkan untuk mengetahui jenis, jumlah, dan keahlian
pegawai atau guru yang ada.
2. Mengatur penerimaan, penempatan, pengembangan, dan
pemutusan hubungan kerja bagi pegawai atau guru.
D. Bidang Keuangan
1. Memudahkan untuk mengetahui jumlah keuangan sekolah.
2. Mengetahui jumlah pemasukan dan pengeluaran keuangan
sekolah.
3. Mengetahui keuangan sekolah dalam jangka waktu tertentu.
E. Bidang Perlengkapan dan Media
1. Proses belajar mengajar berjalan lancar karena sarana
atau media pekerjaan tersedia, mudah dicari, dan terawat dengan baik.
2. Kerugian dapat dicegah karena barang yang sudah rusak
dapat dimusnahkan.
3. Penghapusan barang yang tidak dapat digunakan atau rusak
dapat meringankan beban kerja inventarisasi dan membebaskan tanggungjawab
organisasi.
F. Bidang Humas
1. Dengan adanya humas program sekolah dapat diketahui oleh
masyarakat.
2. Dengan adanya humas komunikasi antara sekolah dengan
masyarakat dan orang tua dapat berjalan dengan lancar.
3. Dengan adanya huas sekolah akan menjadi aman karena
mendapat dukungan dari masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Administrasi
pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengerahan dan pengintergrasian
segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas lembaga, baik personal maupun
spiritual dan material, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Artinya administrasi pendidikan adalah suatu proses atau peristiwa
mengkoordinasikan sejumlah kegiatan yang saling bergantung baik perorangan
maupun kelompok pada kegiatan pemerintah maupun satuan pendidikan dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Proses itu dilakukan dalam bentuk kerja sama yang
berada dalam satuan sistem administrasi, sehingga tingkat pencapaian tujuan
dapat diukur melalui kegiatan tersebut. Administrasi pendidikan yang tertib dan
teratur sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan
bagi kepala sekolah dan guru atau dosen. Peningkatan kemampuan tersebut akan
berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efesiensi mutu perluasan pada
kinerja di dunia pekerjaan tersebut. Selain itu administrasi pendidikan itu
merupakan kebutuhan manusia bahkan salah satu dinamisator pembangunan pendidikan.
Dalam masyarakat industry modern diperlukan suatu administrasi pendidikan yang
berbeda dari sekarang. Semakin canggih sistem pendidikan itu semakin dibutuhkan
pengelola yang professional. Pendidikan para pemimpin pendidikan dan pelatihan
yang professional merupakan suatu keharusan dalam dunia pendidikan modern.
Dengan adanya administrasi pendidikan yang baik juga mengusahakan tumbuhnya
kondisi yang baik bagi kepribadian peserta didik.
B.
SARAN
Dengan
mempelajari makalah mengenai administrasi pendidikan tersebut, hendaklah para
pemimpin pendidikan dan mahasiswa dapat dirangsang lebih lanjut dalam
pemikiran, gagasan, tentang perkembangan administrasi pendidikan yang tepat
sehingga akan menghasilkan mutu pendidikan yang meningkat. Melalui pengetahuan
ini, kita dapat memulai menerapkan fungsi administarsi dengan efesien dan
efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan
H Ary. Administrasi Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta. 2002.
Hikmat.
Manajemen Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia. 2009.
IKAPI.
Alkitab. Jakarta: LAI. 2010.
Kawangung
Abson. Diktat Administrasi Pendidikan. Jakarta.
2013.
Prihatin
Eka. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta. 2011.
Rohiat.
Manajemen Sekolah. Bandung: Aditama.
2011.
Sagala
Syaiful. Administrasi Pendidikan
Kontemporer. Bandung: Alfabeta. 2009.
Saut
Uli Nainggolan. Diktat Administrasi
Pendidikan. Jakarta.
Tilar
Haar. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2004.
[1]
Dr. H. Syaiful Sagala. 2009. Administrasi pendidikan kontemporer. Bandung:
Alfabeta hlm 37
[2]
Prof HAR Tilaar. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: Remaja Rosdakarya,2004 hlm 12
[3] Ibid, hlm 153
[4] Drs Hikmat. Manajemen pendidikan, Pustaka
Setia, Bandung, 2009, hlm 15.
[5] Ibid, hal 16
[6] Ibid, hal 21
[7] Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan
Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm 18
[8] Dr. Eka Prihatin, Teori Administrasi
Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2011, hlm 3
[9] Drs Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah,
Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm 31.
[10] Op.cit., hlm 45.
[12] Drs Ary H Gunawan, Administrasi Sekolah,
Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm 3.
[13] Dr Rohiat, Manajemen Sekolah, Aditama,
Bandung, 2010, hlm 14.
[14] ALKITAB, LAI, Jakarta, 2010, hlm 393.