Rabu, 20 November 2013

MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN SEKOLAH



MAKALAH

MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN SEKOLAH
Diserahkan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
Administrasi Pendidikan

                                         

Dosen: Abson Kawangung M. Th
Oleh: Doni January
NIM: 11-580


SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH
JAKARTA
2013



DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
B.     TUJUAN PENULISAN
BAB II MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM     PELAYANAN SEKOLAH
A.    Pengertian Administrasi Pendidikan……………………………………………………
B.     Tujuan Administrasi Pendidikan………………………………………………………..
C.     Fungsi Administrasi Pendidikan………………………………………………………..
D.    Manfaat Administrasi Pendidikan dalam Pelayanan Sekolah…………………………..
  BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sebelum orang mengerti hakikat administrasi, kebanyakan yang berpendapat bahwa administrasi hanyalah sebuah program tulis-menulis dan pembukuan keuangan, padahal hakikat administrasi bukanlah hanya sebagai hal di atas. Secara teoritis administrasi sangat memiliki peranan yang sangat penting bagi sebuah lembaga, oleh karena itu kebenaran dan data administrasi menuntut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelola, karena produk administrasi digunakan untuk memperkuat bukti fisik ditinjau dari aspek hukum. Demikian halnya dengan administrasi pendidikan, dibutuhkan informasi yang akurat. Administrasi ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personal, spiritual, maupun material yang bersangkut paut dengan tujuan organisasi administrasi pendidikan.
Administrasi pendidikan seringkali diartikan secara sempit sebagai semata-mata kegiatan ketatausahaan seperti menyelenggarakan surat menyurat, mengatur dan mencabut penerimaan, penyimpanan, mendokumentasikan kegiatan dll. Pengertian yang demikian ini tidak terlalu salah, karena setiap aspek kegiatan administrasi selalu memerlukan kegiatan yang semacam itu. Hanya saja, yang perlu diingat bahwa kegiatan administrasi tidak saja kegiatan-kegiatan mencatat dalam pengertian tata usaha, tetapi administrasi pendidikan lebih luas dari itu yang mengandung arti institusional, fungsional, dari berbagai suatu proses atau kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang direncanakan, diorganisasikan dengan menggunakan strategi dan dilakukan pengawasan.[1] Mendefenisikan administrasi pendidikan tidak begitu mudah karena menyangkut pengertian yang luas ditinjau dari berbagai aspek yang melingkupinya.
Administrasi menyangkut efesiensi dalam pemanfaatan sumber yang ada. Masih lemahnya administrasi pendidikan kita menunjukkan system pendidikan yang masih belum efesien. Pengembangan system pendidikan nasional bukan hanya memerlukan konsep administrasi pendidikan yang mantap, tetapi juga memerlukan pengetahuan dan pengalaman administrasi pendidikan secara sistematis yang dikembangkan dan diterapkan dalam situasi yang beraneka ragam. Sejalan dengan itu kebutuhan dan pembinaan pendidikan yang professional sudah menjadi suatu keharusan.[2] Mau tidak mau pendidikan telah menjadi suatu industri. Sebagai industry pengembangan (sumber daya manusia), pendidikan itu harus dikelola secara professional. Ketiadaan tenaga-tenaga menejer pendidikan professional ini antara lain yang mengharuskan kita mengadakan terobosan untuk membawa pendidikan itu sejalan dengan langkah-langkah pendidikan yang semakin cepat. Disamping itu permasalahan pendidikan kita sangat kompleks yang menyangkut bukan saja masalah-masalah teknis pendidikan, tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan perencanaan, pendanaan, dan efesiensi dari system itu sendiri.
Dalam masyarakat industry modern, diperlukan suatu administrasi pendidikan yang berbeda dari zaman dulu. Semakin canggih system pendidikan itu semakin diperlukan pengelola pendidikan yang professional.[3] Pendidikan para pemimpin pendidikan dan pelatihan yang professional telah merupakan suatu keharusan dalam dunia pendidikan modern.
B.     TUJUAN PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah tersebut adalah penulis ingin menyamakan persepsi dan sinkronisasi administrasi pendidikan disekolah; meningkatkan kualitas penyelenggara administrasi; menuju tertib administrasi. Selain itu pengamat penulis mengenai perkembangan dunia pendidikan semakin membutuhkan suatu administrasi yang membaik, dikarenakan selama ini kita mengalami krisis administrasi. Diharapkan setelah membaca makalah ini, dapat memandirikan sekolah melalui pemberian kewenangan lebih besar kepada sekolah, mendorong pengambilan keputusan secara partisipatif yang melibatkan secara langsung untuk meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan tanggungjawab sekolah terhadap pemerintah, masyarakat dll, serta meningkatkan kompetensi yang sehat dalam peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan.



BAB II
MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN SEKOLAH
A.    PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Kata Administrasi berarti suatu kegiatan, usaha, membantu, melayani, mengarahkan semua kegiatan dalam mencapai Tujuan. Kata Ministare sama artinya dengan to save, to conduct, yang berarti melayani, membantu, mengarahkan. Dan dapat juga diartikan sebagai mengatur, memelihara, mengarahkan (M Purwanto;2004;1). Selain itu administrasi juga dapat diartikan sebagai proses pengintegrasian dan pengarahan segala sesuatu baik secara personal, spiritual, maupun material yang bersangkut paut dengan tujuan administrasi pendidikan.
Pengertian Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik dan diberi awalan men menjadi mendidik yaitu kata kerja yang artinya memelihara, memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.[4]
Selain itu istilah pendidikan sebenarnya berasal dari bahasa inggris yaitu education, to educate mengasuh, mendidik. Dalam dictionari of Education makana education adalah kumpulan semua proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan-kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku yang bernilai positif di dalam masyarakat dimana manusia hidup.[5] Tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah usaha-usaha yang berhubungan aktivitas pendidikan yang didalamnya terjadi proses mempengaruhi, memotivasi kreativitas anak didik dengan menggunakan alat-alat pendidikan, metode, media, sarana dan prasarana, yang diperlukan dalam melaksanakan pendidikan. Salah-satunya berkaitan dengan para pendidik, yaitu orang-orang yang berprofesi sebagai penyampai materi pendidikan kepada anak didik.[6]
Menurut Syaiful Sagala administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha dan praktek pendidikan. Administrasi pendidikan maksudnya adalah penyelenggara kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelayanan belajar yang dikelola atau diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan.[7]
Selain itu menurut Dr. Eka Prihatin Administrasi pendidikan sering diartikan sebagai proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan.[8]
Administrasi pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu sumber daya manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam pencapaian tujuan yang telah disepakati. Administrasi pendidikan adalah suatu media untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efesien. Menurut Drucker  efektif adalah mengerjakan pekerjaan yang benar atau tepat, sedangkan efesien mengerjakan pekerjaan dengan benar dan tepat.
Dalam administrasi ada beberapa unsur yaitu: adanya tujuan yang akan dicapai, adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan sumber daya, dan adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang ada.
Dalam konteks administrasi atau manajemen pendidikan Sumber Daya Manusia ada lima hal yang mendasar yang menjadi bagian terpenting manajemen pendidikan yaitu:
1.      Eksistensi manusia sebagai objek manajemen lembaga pendidikan.
2.      Sebagai gejala dan dinamika manajerial dalam lembaga pendidikan.
3.      Stratifikasi atau hirearki jabatan struktural dalam lembaga pendidikan.
4.      Perkembangan lembaga pendidikan yang merupakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga lembaga pendidikan sebagai sistem organisasi.

B.     TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Segala sesuatu yang dikaji dalam bentuk ilmiah atau pengajaran akan memiliki tujuan tertentu, demikian halnya dengan administrasi, administrasi juga memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan administrasi pendidikan adalah untuk memberikan sistematik kerja dalam pengelolaan pendidikan, sehingga tugas-tugas operasional kependidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien menuju sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan demikian para pengelola pendidikan khususnya kepela sekolah dapat menguasai bidangnya.[9]
Menurut Syaiful sagala tujuan dari administrasi pendidikan itu sendiri adalah menyediakan dasar konseptual dengan mendefenisikan administrasi dengan mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan. Penyediaan dasar konseptual ini untuk membentu pemahaman dan memiliki keterampilan dalam bidang administrasi pendidikan. Pemahaman dan keterampilan ini perlu dimiliki untuk menunjang efektifitas dan efesiensi tugasnya sebagai pengambil kebijakan pendidikan, guru atau pimpinan sekolah, dengan memahami kebutuhan sekolah yang harus disediakan oleh pemerintah sehingga mencapai kualitas yang baik.[10]
Selain itu juga tujuannya adalah mengetahui bahwa guru merupakan komponen yang sangat penting sehingga dapat memberikan sumbangan secara maksimal untuk mencapai tujuan sekolah. Suatu administrasi atau manajemen dapat bekerja secara efesien dan tetap hidup jika tujuan organisasi itu dijaga seimbang, pengalaman kerja, dan hasil kerja studi, dalam bidang sosial filsafat untuk merumuskan teori-teorinya mengenai kehidupan organisasi.
Menurut Sergiovani dan Carver (1975) tujuan Administrasi adalah Efektifitas produksi, Efesiensi, menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja (Diktat Administrasi Pendidikan Abson Kawangung).
Menurut Uli Saut P. Nainggolan tujuan administrasi pendidikan adalah:
1.      Agar terlaksananya secara tertib pengelolaan program sekolah yang meliputi kegiatan pengelolaan pada ruang lingkup administrasi pendidikan pada jenjang sekolah yang bersangkutan.
2.      Agar terlaksananya secara tertib pengelolaan program administrasi sekolah yang efektif, efesien, dan relevan dengan pembagian wewenang dan tugas-tugas.
3.      Adanya pola struktur organisasi yang jelas bagi kepala sekolah, dekan, guru dll.
4.      Terlaksananya belajar mengajar dengan tertib dan lancar sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah yang bersangkutan, terlaksananya secara menyeluruh administrasi pendidikan sekolah dan pendidikan dengan tertib dan lancar sesuai peraturan yang berlaku bagi sekolah yang bersangkutan.[11]

C.    FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Fungsi dari suatu organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungannya menentukan struktur kerjanya atas dasar kebutuhan dalam mencapai tujuan. Fungsi administrasi sebagai suatu sifat yang nyata dari pendidikan muncul dari kebutuhan untuk membina pertumbuhan sekolah dan perkembangan manajemennya. Kegiatan administrasi dalam mencapai tujuan melalui penerapan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dll, dengan menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia adalah penting dalam penyelenggaraan pendidika. Jadi fungsi administrasi dilihat dari konsep dan teori administrasi, maka dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan itu pada prinsipnya dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi, dll. Terhadap semua program kerja yang memerlukan pengaturan yang baik dan profesional untuk mengeliminasi pemborosan dan memaksimalkan tingkat pencapaian.
A.    FUNGSI PERENCANAAN
Perencanaan meliputi apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, dan berapa lama, dan berapa orang yang diperlukan. Perencanaan pendidikan adalah awal dari proses-proses rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahawa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Gaffar 1987). Menurut jangka waktunya perencanaan dibagi menjadi 3 bagian yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dalam perencanaan diperlukan kerjasama yang baik. Untuk membangun kerja sama yang baik dan membuat perencanaan pendidikan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat , maka diperlukan personal perencanaa yang berpengalaman dan berpengetahuan dalam bidang perencanaan pendidikan agar dapat menentukan dengan tepat apa yang harus dikerjakan.
B.     FUNGSI PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan. Karena tugas-tugas ini banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas-tugas ini dibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing organisasi. Kegiatan pengorganisasian adalah untuk menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian. Salah satu prinsipnya adalah terbaginya semua tugas dalam berbagai unsur organisasi secara profesional. Dengan kata lain pengorganisasian yang efektif adalah membagi dan menstrukturkan tugas kedalam sub komponen organisasi.
C.     FUNGSI PENGGERAKAN
Menggerakan menurut Terry (1977) berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh pemimpin. Oleh karena itu kepemimpinan kepala daerah dan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting menggerakan personil melaksanakan program kerja.
D.    FUNGSI PENGARAHAN
Pengarahan (directing) dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan. Kegiatan directing antara lain memberikan dan menjelaskan perintah, memberikan petunjuk melaksanakan suatu kegiatan, memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampilan agar lebih efektif  dalam melaksanakan berbagai kegiatan organisasi, memberikan kesempatan untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreatifitas masing-masing, memberi koreksi agar setiap personil melakukan tugasnya secara efektif dan efesien.

E.     FUNGSI PENGAWASAN
Secara umum pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikan, membina, dan pelurusan sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan baik.
  Menurt Dr Ary H Gunawan, fungsi administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Merencanakan kegiatan-kegiatan yang strategis
2.      Mengusahakan untuk pelaksanaannya secara sungguh-sungguh dengan cara yang terarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan disertai dengan pembinaan demi peningkatan pendidikan.
3.      Memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia secara efektif dan efesien dalam kegiatan belajar-mengajar.[12]
         Fungsi manajemen sebagai suatu karakteristik dari pendidikan muncul dari kebutuhan untuk memberikan arah pada perkembangan, baik secara kualitatif dan kuantitatif dalam operasional sekolah. Kerumitan yang meningkat karena luas dan banyaknya program telah mendorong usaha untuk memenuhi dan mempraktikan prosedur administrasi dengan sistematis.[13]
D.    MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PELAYANAN SEKOLAH
Dalam kaitan administrasi pendidikan akan terlihat dalam pelayanan atau hal-hal yang menyangkut sekolah. Sebagai contohnya adalah dalam hal data pendidikan. Data pendidikan disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat relative dan ada yang bersifat berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan data dari waktu ke waktu perlu dilakukan pencatatan teratur dan berkelanjutan menggunakan system yang baku dalam sebuah sistem. Agar pencatatan data lebih akurat dan benar, maka diharapkan tenaga administrasi terampil dan mengetahui apa yang menjadi tugasnya.
Administrasi pendidikan sangat penting karena bukan saja pendidikan itu merupakan kebutuhan manusia, bahkan merupakan salah satu dinamisator pembangunan pendidikan. Administrasi pendidikan tidak lain mengusahakan timbulnya kondisi bagi timbulnya kepribadian anak dalam pendidikan (Dr Makagianjar). Dalam teori administrasi tidak mungkin mencapai kualitas kerja yang tinggi tanpa adanya supervise yang baik, sehingga memerlukan tenaga supervisi yang professional.
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan guru. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif yaitu makin meningkatnya efesiensi mutu perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan ini agar lebih efektif dan efesien perlu informasi yang memadai. Sistem informasi dalam pendidikan ini menyangkut dua hal yaitu kegiatan pencatatan data (recording sistem) dan pelaporan (reporting sistem). Dalam pelayanan sekolah administrasi pendidikan sangat bermanfaat untuk menjadikan atau menciptakan pelayanan yang maksimal dan berkualitas.
Manajemen atau administrasi pendidikan juga memiliki manfaat atau kepentingan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan dan penugasan sesuai dengan keahliannya. Dengan demikian tujuan akan dicapai secara optimal dan mencapai tujuan pendidikan dengan baik. Hal ini tidak hanya terjadi pada zaman modern saja, namun pada zaman PL juga terlihat mengenai penugasan tersebut seperti pada peristiwa Raja Daud yang menentukan pegawainya ( 2 Samuel 8:15-18), sehingga pemerintahan Daud dapat berjalan dengan baik.[14]
Selain itu kita dapat melihat berbagai manfaat Administrasi pendidikan dalam berbagai bidang, diantaranya adalah:
A.    Bidang Pengajaran
1.      Memudahkan untuk mengetahui tujuan sekolah khususnya tujuan kurikulum.
2.      Memudahkan untuk mengetahui jadwal atau kalender sekolah selama setahun.
3.      Memudahkan untuk mengetahui program sekolah selama setahun.
4.      Memudahkan untuk mengetahui tugas dan beban.
5.      Memudahkan untuk mengetahui jadwal belajar-mengajar sekolah persemester.
6.      Memudahkan untuk menentukan proses belajar-mengajar.

B.     Bidang Kesiswaan
1.      Mengatur proses penerimaan siswa baru.
2.      Memudahkan untukm menentukan penempatan siswa dalam kelas.
3.      Mengetahui kehadiran dan ketidakhadiran siswa atau guru.
4.      Adanya pembinaan keterampilan siswa diluar jam pelajaran.
5.      Melatih siswa untuk memiliki gaya hidup disiplin.
6.      Memberi jalan keluar bagi siswa yang memiliki persoalan.
C.     Bidang Personalia
1.      Memudahkan untuk mengetahui jenis, jumlah, dan keahlian pegawai atau guru yang ada.
2.      Mengatur penerimaan, penempatan, pengembangan, dan pemutusan hubungan kerja bagi pegawai atau guru.
D.    Bidang Keuangan
1.      Memudahkan untuk mengetahui jumlah keuangan sekolah.
2.      Mengetahui jumlah pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah.
3.      Mengetahui keuangan sekolah dalam jangka waktu tertentu.
E.     Bidang Perlengkapan dan Media
1.      Proses belajar mengajar berjalan lancar karena sarana atau media pekerjaan tersedia, mudah dicari, dan terawat dengan baik.
2.      Kerugian dapat dicegah karena barang yang sudah rusak dapat dimusnahkan.
3.      Penghapusan barang yang tidak dapat digunakan atau rusak dapat meringankan beban kerja inventarisasi dan membebaskan tanggungjawab organisasi.
F.      Bidang Humas
1.      Dengan adanya humas program sekolah dapat diketahui oleh masyarakat.
2.      Dengan adanya humas komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dan orang tua dapat berjalan dengan lancar.
3.      Dengan adanya huas sekolah akan menjadi aman karena mendapat dukungan dari masyarakat.
           



                        BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Administrasi pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengerahan dan pengintergrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas lembaga, baik personal maupun spiritual dan material, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan. Artinya administrasi pendidikan adalah suatu proses atau peristiwa mengkoordinasikan sejumlah kegiatan yang saling bergantung baik perorangan maupun kelompok pada kegiatan pemerintah maupun satuan pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Proses itu dilakukan dalam bentuk kerja sama yang berada dalam satuan sistem administrasi, sehingga tingkat pencapaian tujuan dapat diukur melalui kegiatan tersebut. Administrasi pendidikan yang tertib dan teratur sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan guru atau dosen. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efesiensi mutu perluasan pada kinerja di dunia pekerjaan tersebut. Selain itu administrasi pendidikan itu merupakan kebutuhan manusia bahkan salah satu dinamisator pembangunan pendidikan. Dalam masyarakat industry modern diperlukan suatu administrasi pendidikan yang berbeda dari sekarang. Semakin canggih sistem pendidikan itu semakin dibutuhkan pengelola yang professional. Pendidikan para pemimpin pendidikan dan pelatihan yang professional merupakan suatu keharusan dalam dunia pendidikan modern. Dengan adanya administrasi pendidikan yang baik juga mengusahakan tumbuhnya kondisi yang baik bagi kepribadian peserta didik.
B.     SARAN
Dengan mempelajari makalah mengenai administrasi pendidikan tersebut, hendaklah para pemimpin pendidikan dan mahasiswa dapat dirangsang lebih lanjut dalam pemikiran, gagasan, tentang perkembangan administrasi pendidikan yang tepat sehingga akan menghasilkan mutu pendidikan yang meningkat. Melalui pengetahuan ini, kita dapat memulai menerapkan fungsi administarsi dengan efesien dan efektif.


DAFTAR PUSTAKA
Gunawan H Ary. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.

Hikmat. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2009.

IKAPI. Alkitab. Jakarta: LAI. 2010.

Kawangung Abson. Diktat Administrasi Pendidikan. Jakarta. 2013.

Prihatin Eka. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2011.

Rohiat. Manajemen Sekolah. Bandung: Aditama. 2011.

Sagala Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. 2009.

Saut Uli Nainggolan. Diktat Administrasi Pendidikan. Jakarta.

Tilar Haar. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004.











[1] Dr. H. Syaiful Sagala. 2009. Administrasi pendidikan kontemporer. Bandung: Alfabeta hlm 37
[2] Prof HAR Tilaar. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: Remaja Rosdakarya,2004 hlm 12
[3] Ibid, hlm 153
[4] Drs Hikmat. Manajemen pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2009, hlm 15.
[5] Ibid, hal 16
[6] Ibid, hal 21
[7] Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm 18
[8] Dr. Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2011, hlm 3
[9] Drs Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm 31.
[10] Op.cit., hlm 45.
[11]Diktat  Uli Saut Nainggolan, Administrasi Pendidikan.
[12] Drs Ary H Gunawan, Administrasi Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm 3.
[13] Dr Rohiat, Manajemen Sekolah, Aditama, Bandung, 2010, hlm 14.
[14] ALKITAB, LAI, Jakarta, 2010, hlm 393.